Titik Temu

Pada episode final ini, Tranya, Sakti, Tasia dan Portibi memutuskan untuk cuti dan mengunjungi kota Yogyakarta, Banyuwangi, Bali dan Labuan Bajo. Perjalanan kali ini bukan hanya sekadar mencari petualangan baru, tetapi bagaimana mereka berbagi dari hati ke hati, saling membantu menghadapi masalah hidup yang dihadapi dan memetik hikmah dibaliknya. Tranya yang belum bisa berdamai dengan diri sendiri untuk memaafkan orang tuanya. Sakti yang harus berjuang meyakinkan, dan membuktikan kepada orang tuanya akan pilihan hidupnya. Tasia yang harus ikhlas menerima trauma sebagai bagian dari masa lalu nya. Dan Portibi yang tertimpa masalah keuangan dan harus mengganti kerugian kantor. Semua ini dapat mereka lalui dengan dukungan setia dari sahabat. Karena persahabatan adalah tentang saling berbagi, dukungan, kebersamaan dan kepercayaan. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]

Pada episode ini, Tranya, Sakti, dan Tasia terkejut ketika tau ternyata Portibi mengalami kecelakaan motor dan kondisinya cukup parah. Mereka memutuskan untuk mengunjungi Tibi di rumah sakit saat itu juga.  Portibi menceritakan kronologis kecelakaan yang disebabkan oleh microsleep dan masalah di kantor yang membuatnya stres.  Episode ini menciptakan momen emosional dan kebersamaan antara sahabat-sahabat ini saat mereka saling mendukung satu sama lain, bagaimana Tranya, Sakti, dan Tasia mencoba menghibur, memberikan saran, dukungan bahkan bantuan finansial dan semangat kepada Portibi. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]

Dalam episode ini, Tasia kembali harus menghadapi trauma masa lalunya. Tasia harus menaiki bis untuk mengikuti Outing Kantor ke Anyer. Pembajakan dan Pelecehan seksual yang diterimanya saat di bis beberapa tahun lalu kembali menghantui. Dan kali ini, tidak ada Tranya, sahabatnya yang akan membantunya. Sementara itu, Sakti melakukan perjalanan ke Tana Toraja untuk menghadiri upacara Rambu Solo. Sebuah upacara sakral pemakaman khas Tana Toraja untuk kakek Kezia, mantannya. Dari obrolan dengan Kezia ternyata terungkap bahwa orang tua mereka mempunyai rencana untuk menjodohkan mereka. Apakah Tasia dapat mengatasi pergolakan batinnya? Dan apakah Sakti akan menuruti orang tuanya? Ataukah hatinya sudah memiliki pilihan lain? Temukan jawabannya dalam episode ini.

Stress dan kelelahan yang dialami oleh Portibi ternyata mengakibatkan Portibi mengalami kecelakaan motor yang serius. Portibi harus menjalani proses pemulihan yang sulit. Dia menghadapi beban finansial dan konflik di baik di keluarga maupun tempat kerjanya. Sementara itu, Tranya mendapat panggilan telepon dari Tante Siska, istri baru Papa, yang memberitahunya bahwa Papa mengalami serangan stroke dan lumpuh. Tranya yang masih kesulitan memaafkan Papa harus memutuskan apakah dia akan mengunjungi Papa yang kini dalam kondisi kritis. Bagaimana Portibi dan Tranya akan mengatasi semua ini? Di tengah-tengah dua perjuangan ini, persahabatan mereka semua akan diuji lagi. Apa yang akan terjadi selanjutnya dalam kehidupan Portibi, Tranya, dan sahabat-sahabat mereka? Temukan jawabannya dalam episode yang penuh emosi ini.

Portibi dihadapkan pada masalah serius ketika tanpa sengaja melakukan kesalahan besar dalam perhitungan anggaran suatu proyek. Kerugian yang mencapai lebih dari 100 juta rupiah menggantung di atas kepalanya. Tekanan dan tuntutan dari keluarga juga tidak main-main. Tidak mudah menjalani hidup menjadi sandwich generation. Sementara itu, perasaan stres dan kelelahan semakin memuncak. Apakah Portibi akan mampu mengatasi masalah ini dan menemukan jalan keluar? *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]

Kembali ke kampung halaman selalu membawa perasaan campur aduk. Episode ini menceritakan Sakti yang kembali ke kampung halamannya di Barru, Sulawesi Selatan, untuk mengunjungi orang tuanya. Namun, kunjungannya tidak berjalan dengan lancar, karena orang tuanya berusaha meyakinkan Sakti untuk meneruskan bisnis rumah sakit keluarganya. Konflik antara cita-cita Sakti sebagai arsitek dan harapan orang tua sebagai penerus rumah sakit menciptakan ketegangan di antara mereka. Episode ini mengungkapkan perjuangan Sakti dalam mengejar mimpi dan meresapi nilai-nilai keluarganya. Sakti harus membuat keputusan penting dalam hidupnya.

Tasia mengalami trauma dengan kendaraan umum. Sewaktu sekolah, bus kota yang ia naiki dibajak dan Tasia mengalami pelecehan seksual bahkan sampai menimbulkan luka pada bagian tubuhnya. Inilah salah satu penyebab mengapa ia memilih kendaraan pribadi daripada umum. Seperti apa kisah lengkapnya? Dengarkan Sandiwara Radio “Titik Temu” episode 4.

Tranya mengunjungi Danau Toba ditemani sepupunya, Inditya. Saat membuat konten video di danau Toba, Tranya teringat masa lalu saat dia dan orangtuanya pergi ke sana. Tranya mengalami pergolakan batin hingga tidak fokus selama membuat konten. Belum lagi datang kabar dari sang Papa yang tiba-tiba menghubunginya setelah sekian lama. Simak kisah lengkapnya di Episode 3 Sandiwara Radio Titik Temu.

Pada episode 2 kali ini, Tranya kembali mengingat awal pertemuannya dengan ketiga sahabatnya: Sakti, Tasia, dan Portibi di bangku SMA. Mereka melewati momen-momen seru, lucu, dan menegangkan bersama. Bagaimana kisah lengkapnya? Simak di Episode 2 Sandiwara Radio Titik Temu. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]

Episode pertama ini bercerita tentang keseruan perjalanan Tranya sebagai konten creator. Tranya, millennial yang mencoba menjalani kerasnya kehidupan di Jakarta. diterpa banyak masalah dari mulai perselingkuhan orang tua, perjuangan menemani mama tercinta melawan penyakit kanker sampai meninggal, serta dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja. Beruntung Tranya memiliki sahabat-sahabat yang mendukung dan selalu ada untuk menghiburnya. Apakah Tranya dapat bertahan melewati ujiannya? Simak kisah lengkapnya pada Episode 1 Sandiwara Radio Titik Temu. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]